Dna Virus Akan Melebur Pada Dna Sel Inang Saat Fase Lisogenik

4 min read Dec 10, 2024
Dna Virus Akan Melebur Pada Dna Sel Inang Saat Fase Lisogenik

Fase Lisogenik: Ketika DNA Virus Melebur dengan DNA Sel Inang

Siklus hidup virus dapat dibagi menjadi dua fase utama: fase litik dan fase lisogenik. Fase litik dicirikan oleh replikasi virus yang cepat dan penghancuran sel inang. Namun, pada fase lisogenik, terjadi integrasi genom virus ke dalam genom sel inang, tanpa langsung menyebabkan lisis (pecahnya) sel. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang bagaimana DNA virus melebur dengan DNA sel inang selama fase lisogenik.

Integrasi Genom Virus: Proses Peleburan

Pada fase lisogenik, genom virus, yang bisa berupa DNA atau RNA, tidak langsung mereplikasi dan menghancurkan sel inang. Sebaliknya, ia akan mengintegrasikan dirinya ke dalam genom sel inang. Proses ini berbeda tergantung pada jenis virus. Pada bakteriofag (virus yang menginfeksi bakteri), misalnya, proses integrasi ini sering melibatkan enzim integrase yang dikodekan oleh virus itu sendiri. Integrase ini mengenali situs spesifik pada genom bakteri dan genom virus, memfasilitasi penggabungan kedua materi genetik tersebut.

Integrasi ini menghasilkan profag: sebuah bentuk laten dari genom virus yang tertanam di dalam kromosom bakteri. Profag akan direplikasi bersamaan dengan DNA sel inang setiap kali sel tersebut membelah, sehingga virus diturunkan ke sel anak. Dengan demikian, virus akan terbawa dan dipertahankan secara pasif dalam sel inang.

Pengaruh Profag terhadap Sel Inang

Kehadiran profag tidak selalu tidak berpengaruh. Walaupun umumnya tidak menyebabkan lisis sel langsung, profag dapat mengubah fenotipe sel inang. Ini bisa terjadi melalui beberapa mekanisme, termasuk:

  • Modifikasi ekspresi gen sel inang: Profag dapat mempengaruhi ekspresi gen sel inang, mengubah karakteristiknya. Misalnya, profag dapat meningkatkan virulensi bakteri atau memberinya resistensi terhadap antibiotik.
  • Penyisipan gen baru: Profag membawa gen-gen virus yang dapat memberikan fungsi baru pada sel inang.
  • Transduksi: Profag dapat memindahkan sebagian DNA sel inang saat proses eksisi (pelepasan) dari genom sel inang, lalu mentransfernya ke sel bakteri lain. Proses ini disebut transduksi, dan dapat menyebabkan transfer gen horizontal yang signifikan.

Peralihan dari Fase Lisogenik ke Fase Litik

Fase lisogenik bukan kondisi permanen. Kondisi tertentu dapat menyebabkan profag keluar dari genom sel inang dan memulai siklus litik. Faktor-faktor yang dapat memicu peralihan ini antara lain:

  • Stres lingkungan: Kondisi seperti radiasi UV, paparan zat kimia tertentu, atau kekurangan nutrisi dapat menginduksi pelepasan profag.
  • Kerusakan DNA sel inang: Kerusakan pada DNA sel inang dapat memicu respons yang juga memicu eksisi profag.

Kesimpulannya, fase lisogenik merupakan strategi reproduksi virus yang unik. Dengan mengintegrasikan genomnya ke dalam DNA sel inang, virus memastikan kelangsungan hidupnya tanpa langsung menyebabkan kematian sel inang. Proses integrasi ini memungkinkan virus untuk bereplikasi secara pasif dan bahkan memodifikasi fenotipe sel inang. Meskipun demikian, fase lisogenik bukanlah kondisi yang statis, dan peralihan ke fase litik dapat terjadi di bawah kondisi tertentu.