Contoh Pupuk Tunggal adalah
Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu jenis unsur hara makro (N, P, atau K) atau unsur hara mikro. Berbeda dengan pupuk majemuk yang mengandung beberapa unsur hara sekaligus, pupuk tunggal lebih spesifik dan penggunaannya perlu disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Berikut beberapa contoh pupuk tunggal beserta unsur hara yang dikandungnya:
Pupuk Nitrogen (N)
-
Urea (CO(NH₂)₂): Merupakan pupuk nitrogen yang paling umum digunakan. Memiliki kandungan nitrogen yang tinggi (sekitar 46%). Mudah larut dalam air dan cepat diserap oleh tanaman. Perlu diperhatikan: Urea rentan terhadap penguapan, sehingga sebaiknya segera dicampur dengan tanah setelah disebar.
-
ZA (Amonium sulfat): Mengandung nitrogen dan sulfur. Kandungan nitrogennya sekitar 21%. Lebih tahan terhadap penguapan dibandingkan urea, tetapi pelepasannya lebih lambat. Cocok digunakan untuk tanaman yang membutuhkan suplai nitrogen jangka panjang.
-
KNO₃ (Kalium Nitrat): Mengandung nitrogen dan kalium. Sumber nitrogen dan kalium yang baik untuk tanaman. Mudah larut dalam air dan cepat diserap.
-
NH₄NO₃ (Amonium Nitrat): Pupuk nitrogen dengan kandungan nitrogen yang tinggi (sekitar 34%). Mudah larut dalam air dan cepat diserap oleh tanaman, tetapi juga rentan terhadap kehilangan nitrogen melalui penguapan.
Pupuk Fosfor (P)
-
TSP (Triple Super Phosphate): Pupuk fosfor yang paling umum digunakan. Kandungan P2O5-nya tinggi. Dapat meningkatkan pertumbuhan akar dan perkembangan bunga/buah.
-
SP-36 (Single Super Phosphate): Pupuk fosfor dengan kandungan P2O5 lebih rendah dibandingkan TSP.
-
DAP (Diammonium Phosphate): Mengandung nitrogen dan fosfor.
Pupuk Kalium (K)
-
KCl (Kalium Klorida): Merupakan sumber kalium yang paling umum dan ekonomis. Kandungan K2O-nya tinggi.
-
K₂SO₄ (Kalium Sulfat): Pupuk kalium yang mengandung sulfur. Cocok untuk tanaman yang membutuhkan sulfur tambahan.
Unsur Mikro
Pupuk tunggal juga tersedia untuk unsur hara mikro seperti Fe (Besi), Zn (Seng), Mn (Mangan), Cu (Tembaga), B (Boron), Mo (Molibdenum), dan Cl (Klor). Pupuk unsur mikro biasanya tersedia dalam bentuk larutan atau bubuk yang diaplikasikan melalui penyemprotan daun atau pemupukan tanah.
Penting untuk diingat: Pemilihan jenis dan dosis pupuk tunggal harus disesuaikan dengan jenis tanaman, kondisi tanah, dan hasil analisis tanah. Konsultasikan dengan petugas pertanian atau ahli agronomi untuk mendapatkan rekomendasi pupuk yang tepat. Penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan tanaman.